Posts

Showing posts from 2018

Aku Dan Tahun Baru

Image
Source Image Aku mulai terbiasa, dengan caramu merentang jarak, menggali jurang curam ditengah kita hingga aku merasa tak mengenali siapa dirimu dari tempatku berdiri. Aku mulai hafal, dengan caramu yang ingin menepisku, mengacuhkan pesanku dan menanam dirimu dalam sibuk yang menyakitkanku. Aku mulai memahami, cara meretas sepi, berayun-ayun dalam kesendirian yang panjang dan gelap, bersama dinginnya hati dan kidung kesedihan yang sumbang. Aku akhirnya tau, cara meretas waktu menunggu sua, menyanyi dalam kesendirian dan mencipta kisah dari album yang kita bingkai bersama. Aku akhirnya sadar, jarak hatilah yang mendekatkan tempat kita berdiri, bukan jarak fisik yang dipisahkan lautan dan pulau. Aku akhirnya mengerti, bahwa rasa nyaman akan hadirmu untukku tidaklah berbanding lurus dengan kenyamanan yang mampu kuhadirkan untukmu. Aku akhirnya harus bisa menyimpanmu dalam kenangan, merapikanmu dalam ingatan dan menguncimu dalam laci yang tidak akan pernah ku buka lagi Karena cukup ba

Sia-sia kah?

Image
Sumber “Selalu ada nyaman yang membuatmu bimbang. Ingin terus berada disisinya, namun ia bukan milikmu. Ingin menjauhkan dirimu darinya, namun apa daya, hati tak mampu melakukannya.” Aku pernah benar mencintaimu. Tak ada tepinya. Tak ada asalnya. Mengherankan memang, tapi aku suka. Banyak hal datang dan pergi. Salah lalu mengampuni. Tertawa lalu menggigit pedih sendiri. Banyak hal kita sudah lewati Seringkali aku berkata pada diriku sendiri Lebih baik aku akhiri Daripada kenyamanan ini menenggelamkan diriku sendiri Sebelum tanganku terlanjur menggenggam erat dan tak ingin melepasnya lebih baik aku pergi walau masih ada rasa di dalam hati yang belum sempat aku sampaikan. Hari dimana aku menyadari benar benar menyayanginya, adalah hari dimana kepalaku seperti dihantam dengan palu secara bertubi tubi. Aku takut kehilangan seseorang yang belum menjadi milikku Aku takut kehilangan perhatian perhatian kecilnya dan juga kata kata sederhananya yang membuatku semangat menjalani hari. Na

Teruntuk Pembaca

Image
Source: https://instagram.com/hasbyrachm/ Terkadang aku menulis untuk seseorang agar sengaja bisa ia baca tanpa aku harus berkata kata. Aku bukan penulis, tapi aku juga punya emosi dan luka yang tak bisa di bagi dengan kata kata jadi aku membaginya dengan tulisan nyata. Terkadang juga aku menulis untuk mengenang kenangan yang jika aku ingat, aku tersenyum senang. Senang pernah bersamanya aku berbagi tawa. Ada juga tulisanku yang ku buat dan ku umbar dengan sengaja, agar tokoh utama dalam cerita bisa membaca tanpa aku harus berkata-kata. Sejak saat itu aku bisa lebih memahami makna sepi seorang anak yatim dalam keramaian, sepi yang ada dan tertanam dalam kerumunan orang yang sedang tertawa senang. Jadi jangan heran jika kau membaca tulisanku rasanya masih hambar, karna ia terlahir bukan dari jemari penulis yang tenar. Hasbyrachm

Lela(h)ki

Image
Source:  https://instagram.com/hasbyrachm/ Jika kamu menemui atau mengenal laki-laki yang masih sendiri, tak punya pacar atau pasangan jangan kamu hina. Bukan berarti ia tak punya cinta, atau tak mau dicintai. Bukan. Pasti ada alasan-alasan mengapa ia masih sendiri. Alasan yang mungkin belum kamu mengerti. Mungkin saja ia khawatir. Khawatir jika ia pacaran, menjalin hubungan, bahkan hingga saling mengharapkan, ternyata Tuhan tak menjodohkan, bagaimana? Ia khawatir, bagaimana jika itu terjadi berkali-kali, dan ujungnya tak jodoh lagi? Mungkin saja sebagian lelaki takut. Takut saat Tuhan benar-benar menjodohkannya dengan seseorang saat itu juga. Takut karena belum memahami apapun tentang menjalin sebuah hubungan dengan seorang wanita. Takut tentang banyak hal. Tentang bagaimana melindunginya? Bagaimana menjadi imam yang baik. Yang bisa memberi pemahaman agama yang baik kepada wanitanya? Apa yang akan ia berikan untuk menghidupinya nanti? Mungkin saja sebagian mereka lebih memili

Topeng Lengkung Senyum

Image
Source : https://instagram.com/hasbyrachm/ Aku Bila ku ceritakan sedihku pada langit, Langit pasti akan mendadak mendung dan menitikkan hujan. Bila ku ceritakan nasib buruk ku pada matahari, Matahari pasti meredupkan sinarnya. Bila ku ceritakan duka lara ku pada bulan, Bulan pasti bersembunyi di balik awan. Bila ku ceritakan kegelisahan ku pada bintang, Bintang pasti tak mau lagi menari. Bila ku ceritakan nestapa ku pada burung, Burung pasti tak mau lagi bernyanyi. Bila ku ceritakan kegagalan ku pada gunung, Gunung pasti menyebulkan wedus gembel. Bila ku ceritakan kemalasan ku pada sungai. Sungai pasti mengalirkan lahar panas. Bila ku ceritakan umpatan-umpatan kotor dari mulut ku kepada angin, Angin pasti mengundang puting beliung. Bila ku ceritakan iri, dengki, dendam, kesumat hati ku kepada senja, Senja pasti segera memanggil hujan dan halilintar. Bila ku ceritakan dosa-dosa ku pada keheningan malam, Malam pasti menabuh lolongan anjing hutan. Hanya saja, Selalu kuceritakan kaba

Tuhan Menunda Move On

Image
Tuhan menjadikan hambanya sebagai seorang sufi ketika dia tidak diberikan kesempatan untuk move on dari kekasihnya. Skenario film di dunia ini hampir sama semua, dan mayoritas dari kita sangat senang untuk dibohongi meskipun kita sudah tahu bahwa kita akan dibohongi. Tapi, bukankah manusia memang selalu senang untuk mendengarkan sesuatu yang ingin mereka dengar ? Apalagi sebuah kisah romantis di suatu film yang menjual seorang tokoh protagonis dan seorang antagonis, cerita-cerita itu sungguh membosankan. Lihat saja, apabila kisah itu hitam-putih, titik klimaks itu hanya akan berputar pada dua kemungkinan saja. Sedih atau bahagia. Manusia, hamba Tuhan yang pelupa. Namun skenario Tuhan memang selalu asyik untuk dibahas, kita tidak pernah tahu apakah besok kita masih terbangun dan bisa merokok pagi-pagi lagi di atas kloset kamar mandi disaat buang air besar. Tuhan Yang Maha Mengingatkan hambanya yang suka lupa, ketika sedang asik-asiknya dimabuk asmara, Tuhan Yang Maha Pencembur

Returns

Image
Pernahkah terpikir di benakmu sekali saja kalau semua ini selalu tentangmu? Tulisan-tulisan itu ada karena memang aku ciptakan khusus untukmu? Tulisan-tulisan itu ada dan tumbuh dengan harapan kau akan membacanya kemudian menyadari sedalam apa aku pernah mencintai dan berakhir dengan terluka. Suatu saat kita sadar, bukan waktu yang tak pernah tepat, melainkan di mata Tuhan, kita bukan dua yang pantas bersama. Kita hanya satu sama lain yang sama-sama menaruh rasa pun berharap bisa bersama meski nyatanya kita tak pernah bisa sebanyak apa pun kesempatan yang kita punya. Kau mengusirku dengan cara menghadirkan diri orang lain di hatimu. "Yang mencintaiku, akan mengusahakanku," katamu sesaat sebelum menutup pintu. Kau tak sadar, kedatanganku kali itu untuk mengusahakanmu. Sayangnya kau terburu-buru menutup pintu. Hilang sudah impianku. Hidup kerap kali dipermainkan waktu. Impian yang tampak sudah diambang nyata, tiba-tiba menguap dan hilang begitu saja seakan perjuangan sa

Pujaan

Image
  Apakah yang dipikirku setiap hari ini adalah wajahmu ? yang berputar-putar menghangatkan keseharianku, yang berlari-lari menyamarkan realitaku. Kuanggap itu kamu, tak akan kubilang nama lain. Karna kau realita yang membuat imajiku dan imajiku yang menjadi realita. Akankah kukecup bila kudapati kau nanti ? kurasa tidak, pikiranku sempit bila melakukannya tawa dan senyummu yang kucari dahulu. Kemudian peluk erat yang mengusir ribut sekitar kita merekah diantara mereka yang belum mekar. Dan kepada nyawa-nyawa yang punya lagak manis yang mencoba mengambil nadimu dari sekitaran tanganku. Kuharap mereka lemah dan menjadi lelah dan tak kuasa untuk mengejarmu lagi. Maaf, egoku besar bila memperebutkan dirimu. Lalu kujadikan kau sebagai satu buah takdir, yang kuraih mati-matian meski ditengah gemuruh, yang kujaga mati-matian meski ditengah gelombang. Langit terang untuk malam-malam kantukku, laut tenang untuk pagi-pagi pulasku. Lalu kunamakan kau sebagai seorang pujaan. Yang sedang