Hasby Rachmatullah

Bara butuh ruang agar bisa menyala, butuh tiupan agar bisa membuat cahaya. Aku telah mendengarnya ribuan kali, tapi baru kini kutahu. Bahwa kau tak tahu apa yang kau miliki, hingga yang kau miliki itu hilang. Kukira telah membuatmu hidup nyaman dan kukira telah membuatmu kuat. Tapi sesuatu membuatku sadar, bahwa aku salah. Berawal dari ini, satu hal yang aku tidak tahu kenapa. Tidaklah penting sekeras apa kau mencoba Menjaganya di fikiran, aku merancang sajak ini untuk menjelaskannya pada waktu yang seharusnya. Semua yang aku tahu, waktu adalah barang yang berharga. Melihatnya terbang seperti ayunan bandul dan berhitung sampai pada akhir hari. Jam dinding berdetak hidup. Ini begitu khayal. Aku mencoba menahan tapi tidak tahu bagaimana, menghabiskan semuanya hanya untuk melihatmu pergi. Kau bilang iya, kau meyakinkanku. Dan aku percaya waktu kau katakan dusta itu. Aku bermain menjadi prajurit, kau menjadi raja, dan menjatuhkanku di kala kucium cincin itu. Hina, kau lepa

Menanti datangnya akhir semuanya, berharap kumiliki kekuatan tuk berdiri. Aku tahu yang diperlukan tuk lanjutkan hidup dan rasanya berbohong. Namun, ini bukanlah seperti rencanaku. Yang ingin kulakukan, hanyalah menukar hidup ini dengan sesuatu yang baru dan berpegangan pada apa yang tak kumiliki. Ini bukanlah akhir ataupun permulaan. Hanya suara seperti huru-hara yang mengguncang semua perbaikan, tapi kau mendengarkan nada dan iramanya yang kasar. Meski kata-katanya terdengar mantap, ada yang hampa di dalamnya. Ini di luar kendaliku. Pikiran berputar-putar di kepalaku, begitu banyak hal yang tak terkatakan. Sulit tuk melepaskanmu. Apa yang tersisa ketika bara itu hilang?, kukira itu terasa benar tapi benar itu salah. Semua-ku terperangkap di matamu dan mencoba mencari tahu bagaimana rasanya lanjutkan hidup. Aku tak tahu apa saja yang kukatakan, mulutku seakan tak bergerak dan pikiranku mati. Maka kupunguti kepingan itu, tak ada tempat tuk memulai, bagian tersulit dari me

Kepada kamu Kepada kamu, Aku tak menyangka kamu hilang begitu saja, tanpa memberi aba-aba ataupun sedikit lambaian tangan padaku. Kita seperti kita yang dulu sebelum saling mengenal. Tapi, bersamaan dengan tulisan ini bolehkah aku menyampaikan sesuatu kepadamu? Kau mau membacanya atau tidak itu terserah dirimu. Sengaja atau tidak sengaja. Sepintas atau berulang-ulang. Aku tidak akan berkata panjang-panjang, aku menyerah, aku harus pergi sekarang, dan aku tidak tahu kapan akan kembali. Atau mungkin tidak sama sekali; Aku masih belum tahu. Aku hanya ingin kau tahu satu hal sebelum aku pergi, Bahwa sempat dekat denganmu adalah salah satu hal paling indah dari sedikit yang pernah terjadi dalam hidupku. Percayalah. Hasbyrachm @bungaberdebu

A man Sleepy Insomniac Aku lelaki penyendiri dan tinggal diduniaku sendiri. Tapi, aku bukan anak yang banyak mempunyai problematika kehidupan dan bukan pula aku anak bandel yang selalu bikin masalah dimanapun aku berada. Aku seperti lelaki biasanya  punya sahabat, bahkan teman sekalipun. Aku bukan anak orang kaya tetapi kaya kasih. Dan aku, anak laki-laki yang sangat tidak suka keramain. Itulah aku “Lelaki Penyendiri namun Memiliki Rindu Yang Sama” yang hobi berdiam diri di depan pemandangan alam salah satunya pantai. Kenapa aku begini? Yang jelas bukan karena banyak faktor, banyak alasan, dan banyak cerita, bukan sama sekali.... Si penyendiri akan memulai hari ini seperti biasanya. Hari ini ditempat kerja sama seperti biasanya dan seperti biasanya pula aku sudah duduk dikursi depan kantor menunggu scedule maintenance kantor. Aku duduk sendiri. Ada teman yang menghampiri duduk denganku. Aku tidak tau apa yang telah dipikirkan si Panjul sehingga dia ingin menghiburku deng

Senja sore pun berlalu, berganti dengan gelapnya malam yang indah, suasana lirihan angin yang sedang menari, dan bunyi sound game yang menemaniku malam hari ini sepulang kerja. Hai kau yang disana, tak usah mencemaskanku berlebihan disini, tenanglah.. aku adalah lelaki yang sudah terbiasa berteman sepi yang akan tetap selalu berjanji akan hadirnya diriku. Mencintaimu adalah salah satu tanggung jawab bagiku. Dengan umur yang dewasa ini aku tidak bisa menganggap cinta hanya soal romansa saja, namun pada hal yang membuat kita bisa membiakkan mimpi nantinya. Menganggapmu remeh, memang! Namun itu dulu, seiring berjalannya waktu, engkau yang paling patut dipertahankan. Aku menyesal, yah aku menyesal atas perlakuanku padamu dulu, yang selalu membuatmu kecewa, yang membuatmu merasa terbebani. Aku tidak tahu, entah apa yang membuatku seperti itu, aku adalah anak yang baru lulus sekolah menengah atas yang masih tidak tau apa-apa. Apa itu soal cinta?!. Pacaran pasti pernah dan sanga

Kumelihat sayap menembus awan, melihat rintik hujan berkelap-kelip merah dan putih. Memikirkanmu kembali ke kenyataan, yang gejolak keras kepala di matamu dan aku hanya setengah meminta maaf." "Aku akan minta maaf sekarang bahwa aku tak bisa didekat mu, terkadang ada yang menangkal untuk pergi seperti yang kita rencanakan dan akan ada saatnya kau akan mengerti." Setelah beberapa saat kau mungkin lupa tapi hanya dalam sekilas kenangan terlintas dalam pikiranmu. Kau tak bisa tahu ini, saat aku pergi dalam pengaruh gejolak di tatapan marahmu, aku tak pernah ingin mengucapkan selamat tinggal.. Kenapa? Ya, berhenti menceritakan pada mereka untuk di kencangkan dan telah mencoba menghubungi rumah tapi tak ada yang menjawab. "Aku kecewa?, Tidak !!" Aku memainkan saat kau bangun dan tiba saatnya memompa jalan mana saja yang kamu jalani. Jangan pernah punya masalah membuat kesalahan dan Aku tak sabar kamu memilih untuk kembali disaat aku pergi.. lalu aku

"Kak, bersabarlah… Sepahit apapun getir kehidupan yang kau rasa, sesakit apapun luka yang kau derita, sesusah apapun jalan yang kau telusuri. Tegarlah, seperti karang di lautan yang tak tergoyahkan riak gelombang." Kak, bersabarlah… Aku disini, disampingmu kan menghapus air matamu dan akupun dengan kipas ditangan ini kan menemanimu mengusir sepimu. Kesedihan bukanlah gundukan tanah yang akan mengubur hatimu. Tapi, perkasa langit yang akan menjunjung hatimu. Kak, bersabarlah… Tak perlu kakak risau, adek disisi mu..." Hasbyrachm

Aku merenungkan sesuatu yang besar, paru-paruku akan terisi dan kemudian mengempis. Menghembusan hasrat. Aku tau, (hasrat) itu menginginkan waktuku hari ini. Terkadang tenang terasa begitu berat, aku mendapati itu sulit untuk menyembunyikan ini. Harga diriku tidak ada lagi di dalam hatiku, kulitku akan berteriak mengingatkanku tentang orang yang aku bunuh di dalam mimpiku. "Tidak ada yang tersembunyi dariku..." Aku terpaksa berurusan dengan apa yang aku rasakan, pergi dari kehidupan seseorang adalah cara terbaik ketika kita sedang bertahan dalam keadaan yang tidak lagi diinginkan olehnya. Hasbyrachm

"Hush, jangan bicara..." Ketika kau meludah itu adalah racun, tutup mulut mu aku benci itu dan ketika kau mendesis dan berkotbah tentang mesias baru, karena kau membuat teori yang membakar. Aku tidak dapat menemukan lapisan perak mu. Aku tidak bermaksud untuk menghakimi tetapi ketika aku membaca pidato mu, itu sangat menyebalkan. "Cukup, sudah cukup !." Aku akan menutup telingaku seperti anak kecil. Lalu, ketika kau mengucapkan tentang hal yang tidak penting, aku pergi... Aku akan mematikan volume suara mu saat kamu berbicara. Karena jika hati ku tidak bisa menghentikannya, maka aku akan memakai cara ku sendiri dan pergi. Agar segala yang rumit jadi sederhana, maka aku kan membencimu dengan cara berdoa. Hasbyrachm

Ketika kamu membuka peluang bagi masa lalu, aku mundur. Sebab aku tak ingin menjadi seseorang yg kau bandingkan, kemudian kau tinggalkan. - - - - - Bila datang hari, kau ingin bersedih. Ajaklah aku mendamaikan waktu, agar tak ada lagi korban yang jatuh: selain cinta. - - - - - Sebentar lagi, pagi tiba. Daun-daun yang telah mengetahui hari jatuhnya, akan bangun lebih lama. Sebab ketakutan, membuatnya ingin selalu bermimpi. - - - - - Bukan kita yang menentukan untuk jatuh cinta kepada siapa. Cintalah yang mendatangi setiap orang, kemudian membahagiakan atau menyakitinya. Hasbyrachm@bungaberdebu

AKU BENCI MALAM MINGGU Terlalu banyak pasangan merayakan malam minggu malam minggu memaksa mereka harus tampil beda dibanding hari lainnya. Pesta rutin sepekan yang teramat nifak menurutku. Malam minggu membuat Jember terlihat tipis, kecil, dan sedikit. Terlipat di antara lingkar lengan perempuan di atas motor lelakinya. Terkunyah dalam suapan-suapan lelaki ke mulut perempuannya. Lenyap mengudara bersama asap rokok, buih bir, dan tabun shisha. Cuma aku yang bisa membuat Jember terlihat cantik dan sangat luas. Dari pantulan matamu, di tempat sederhana ini. Dengan pelukan sederhana, dengan ciuman seadanya, dengan nyala rindu yang berkobar setinggi dada. Qayish|@lelahkihebat

Mulut tertutup seolah berperekat, Lembayung senja seolah membuat kita tak bersekat, Pandai sekali rupanya, Tuan bila sedang bependapat, Ku kagami kau Tuan hingga ku beri peringkat. Rasanya, Kita sudah terlalu jauh melangkah dengan kesadaran hingga timbul pertanyaan “Bagaimana selanjutnya?” “Bagaimana setelah ini? “, Hingga apabila diingat Tuan, Kita ini hanyalah dua onggok daging bertulang yang saling jatuh cinta. Tidak kah kau ingat, Tuan? Bagaimana bulan seolah tersenyum melihat kita berjalan kaki disaat semua orang memilih menaiki kendaraan. Bagaimana pekatnya kopi yang kita minum itu tidak sepahit perjalanan kita. Bagaimana debur ombak yang menenangkan itu seolah menggambarkan keberadaanmu yang selalu menenangkan. Tuan, Aku tidak tahu kenapa hati ini seolah terperangkap oleh hati Tuan. Aku seolah terpenjara dan tidak ada jalan keluar, Aku tidak punya pilihan lain selain mencintai kau, Tuan. Aku sadar betul, Aku begitu kecil jika dibandingkan semesta. Aku begitu l

terkadang aku sengaja membiarkanmu bermain-main, agar kau kenali mana hati yang sejati. - - - - - - - - Alangkah baiknya dinikmati dulu. Mumpung bahagiamu sedang memiliki waktu untuk mengajakmu pura-pura tak mengingat aku. - - - - - - - - - Tahukah kau cara yang baik untuk mencintaiku? Mudah. Tertawalah bersamaku, menangislah jika perlu. - - - - - - - - - aku tidak ingin menjadi sepi. tapi dengan mencintaimu, aku jatuh cinta pada sepi. HASBYRACHM@bungaberdebu

Rasa sepi yang tak bosan menemani. - - - - - Banyak yang masih berusaha keras untuk jatuh cinta hingga mereka lupa; cinta tidak terbentuk dari rasa yang bisa dibuat-buat. - - - - - Sederhana; kau adalah apa yang aku tulis, dan aku hanyalah apa yang tak pernah engkau baca. - - - - - Jangan mencemburui kenangan, jangan mempertanyakan hari lalu; kita ada hari ini yang memperjuangkan masa depan. Namun, sayang sekarang; kau mengakhiri ini semua. Mantan? Ya kata ini yang orang ucap atau mungkin itu yang kau sendiri mau. Sejauh yang kuingat kita hanya rencana-rencana tanpa restu dari orang tua dan semesta. Upayaku untuk tetap berpijak meski perasaan tak sepenuhnya jejak. Bertahan juga termasuk salah satu pengorbanan. Singkat. Aku sempat mencintaimu, sempat. Ya, sempat dan (mungkin) kau sebaliknya mencintaiku. Cuma, semesta menolak. sudah tersenyum berapakali hari ini? bahagia terus ya! HASBYRACHM@bungaberdebu