Pujaan
Apakah yang dipikirku setiap hari ini adalah wajahmu ? yang berputar-putar menghangatkan keseharianku, yang berlari-lari menyamarkan realitaku. Kuanggap itu kamu, tak akan kubilang nama lain. Karna kau realita yang membuat imajiku dan imajiku yang menjadi realita. Akankah kukecup bila kudapati kau nanti ? kurasa tidak, pikiranku sempit bila melakukannya tawa dan senyummu yang kucari dahulu. Kemudian peluk erat yang mengusir ribut sekitar kita merekah diantara mereka yang belum mekar. Dan kepada nyawa-nyawa yang punya lagak manis yang mencoba mengambil nadimu dari sekitaran tanganku. Kuharap mereka lemah dan menjadi lelah dan tak kuasa untuk mengejarmu lagi. Maaf, egoku besar bila memperebutkan dirimu. Lalu kujadikan kau sebagai satu buah takdir, yang kuraih mati-matian meski ditengah gemuruh, yang kujaga mati-matian meski ditengah gelombang. Langit terang untuk malam-malam kantukku, laut tenang untuk pagi-pagi pulasku. Lalu kunamakan kau sebagai seorang pujaan. Yang sedang