Perempuan Saya
Saya rasa bukan hal yang mengada-ngada saat Mahatma Gandhi berkata, “Where there is love, there is life.” Sebab, saya paham betul bagaimana rasanya menemukan kembali repih-repih kehidupan yang telah lama hilang disebabkan oleh cinta. Ini tentang perempuan saya. Saya mengenalnya lewat beratus-ratus teman tersebar acak di kehidupan. Di antara derit sajak-sajak sendu yang beradu. Di antara puisi-puisi elegi yang menangisi sepi. Berkelindan sebagai satu yang teristimewa. Perempuan ini cantik dan menarik, tetapi bukan puteri maha raja. Perempuan ini santun dan bersahaja, tetapi bukan hamba. Pernah dalam beberapa kali kesempatan ia terlihat begitu manja, seperti seorang anak kecil yang tak pernah beranjak dari ketiak ayahnya saat bermain. Namun, di lain waktu, ia menjadi seorang perempuan tangguh yang mandiri dalam memperjuangkan haknya untuk berbahagia. Ia indah dengan caranya. Ini tentang ia. Perempuan yang memiliki keteduhan di dadanya. Rumah yang saya tuj