Selamat Ulang Tahun, Teman Hidup.

 Enam Juli adalah hari ketiga ratus dua tahun ini, mengulang tanggal di mana kamu mulai diizinkan untuk menjadi teman hidupku.

Kuakui aku sengaja tak memberikan ucapan ulang tahun tepat pukul dua belas tadi malam, aku memilih untuk memberimu tulisanku sebagai hadiah ulang tahun mendekati pergantian hari. Aku ingin menjadi yang terakhir memberimu ucapan, saat tak ada lagi yang mengingatnya. Karena aku tak bisa, tak terbiasa memberi kejutan ulang tahun. Pun malam ini hanya bisa memberimu doa, sambil berdoa Tuhan akan mengabulkannya untukmu.

Tak ada kado atau hadiah berpita warna kesukaanmu. Tak juga kue tart dengan lilin angka penanda usia, pun dengan bunga yang kukirim untukmu. Namun semoga tak mengurangi kebahagiaanmu hari ini. Satu hal yang kupelajari dari teman-teman dan keluarga di kota Jember; mereka tak pernah lupa untuk mengingatkan untuk bahagia--juga jatuh cinta. Karena itu, berbahagialah! Jatuh cintalah!

Aku tahu bagimu; usia bukan hanya perihal angka dan kerut di wajah, tapi usia adalah tentang tanggung jawab yang tak pernah usai.

Harapanku; kamu tak menyerah menghadapi tantangan dunia. Tetaplah tersenyum, meskipun tantangan dan tanggung jawab terkadang membuat lelah.

Selamat ulang tahun Firda Maulidia.

Salam dan peluk terhangat dari teman hidup 23 Maret.


Comments

Popular posts from this blog

Walau Kamu Pernah Pacaran

Penyendiri

Keputusan Anak Yatim